Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., (tengah baju putih) dan Kaprodi Teknik Listrik D-3 Politeknik Negeri Madiun, Hanifah Nur Kumala Ningrum ST., MT., (dua dari kiri), foto bersama sebelum acara. (Foto: Istimewa)


MALANG, ITN.AC.ID – Sertifikasi ketenagalistrikan sangatlah penting karena ruang lingkupnya sangat berkaitan dengan hukum dan undang-undang. Perusahaan maupun instansi pendidikan yang berada dalam sektor manajemen kelistrikan harus mematuhi UU Nomor 30 yang diterbitkan pada tahun 2009. Sehingga sertifikasi untuk para teknisi dibutuhkan guna untuk mendukung peraturan, dan agar lebih terpercaya.

Profil lulusan jurusan teknik elektro maupun teknik listrik mutlak harus memiliki kualifikasi setidaknya analis muda (level 4). Seperti dikutip dari ulasan Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., baru-baru ini Prodi Teknik Elektro S-1 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meminta 46 mahasiswa semester 7 untuk melakukan uji sertifikasi dengan lama pelatihan melalui jalur vokasi 6 bulan. Namun, dari 46 mahasiswa yang benar-benar berani maju untuk melakukan test hanya 21 orang, dan terbukti lolos sebanyak 16 orang.

“Tidak masalah meskipun yang dinyatakan lulus baru 16 orang mereka masih punya satu kesempatan lagi di semester 8 bisa mengulang,” terang Widodo dosen Prodi Teknik Elektro S-1 ITN Malang sekaligus peneliti handal di bidang EBT, saat ditemui di tempat acara, Senin (09/10/2023).

Baca juga : Pertama di Indonesia ITN Malang Jadi Tempat Uji Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan Bidang Konsultasi Perencanaan 

Mengingat pentingnya sertifikasi maka Kaprodi Teknik Listrik D-3 Politeknik Negeri Madiun, Hanifah Nur Kumala Ningrum ST., MT., juga mensertifikasi dosen-dosen prodinya guna menunjang kebutuhan kampus yang ingin mengikuti jejak ITN Malang membangun PLTS dan membuka jalur sertifikasinya sendiri.

“Kami ingin berguru pada ahlinya, kami bangun fasilitasnya, mensertifikasi dosen-dosen baru nanti kami akan melakukan seperti yang sudah berjalan di ITN Malang,” ujar Hanifah.

Dosen Politeknik Negeri Madiun mengikuti uji sertifikasi ketenagalistrikan di ITN Malang. (Foto: Istimewa)

Kali ini materi yang diujikan disesuaikan dengan skema yang diambil yakni pembangunan dan pemasangan distribusi, serta pembangkit listrik tenaga surya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari. Hari pertama dimulai dengan pemaparan materi uang berlangsung mulai pagi hingga sore. Semua materi yang diberikan berdasar pada skema yang diambil. “Kami sangat berharap hasilnya nanti bisa memuaskan dari segi nilai maupun juga ilmu, yang nantinya akan kami terapkan di tempat kami. Mudah-mudahan ujiannya lulus semua,” harapnya.

Baca juga : Prodi Teknik Elektro ITN Malang adakan Pembekalan Sertifikasi Kompetensi Bidang Ketenagalistrikan

Kompetensi yang diambil untuk skema pembangunan dan pemasangan distribusi  tegangan menengah (TM) dengan jenjang kualifikasi level 6 (Teknisi Utama). Level ini diikuti oleh 3 orang peserta. Untuk tegangan rendah (TR) dengan level yang sama diambil oleh 2 orang. Sementara itu untuk skema Konsultansi dan Perencanaan PLTS dengan kualifikasi level 5 (Analis Madya) diikuti oleh 2 orang peserta, dan skema Pembangunan dan Pemasangan PLTS diikuti 3 peserta (Analis Madya).

Ada enam penguji untuk masing-masing skema yang kesemuanya merupakan assessor yang ditunjuk oleh Kementerian ESDM. Keenam anggota tim asesor ini dibagi dua untuk menguji di tempat yang berbeda. Untuk pembangunan dan pemasangan PLTS bertempat di Ruang Inherent Gedung Lab Teknik Elektro Lt 3, sedangkan untuk Konsultansi dan Perencanaan PLTS bertempat di Ruang Laboratorium Elektro. (Rini Anjarwati/Humas ITN Malang)

Leave a Comment