De’Gihon Daud Martua Hutabarat, lulusan terbaik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), ITN Malang, pada wisuda ke 1 tahun 2025.

Lulusan Terbaik PWK Ungkap Dampak Positif Agrowisata Belimbing Karangsari bagi Masyarakat Blitar

De’Gihon Daud Martua Hutabarat, lulusan terbaik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), ITN Malang, pada wisuda ke 1 tahun 2025.


Malang, ITN.AC.ID – Agrowisata Belimbing Karangsari terletak di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur terbukti memberikan dampak positif terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh De’Gihon Daud Martua Hutabarat, lulusan terbaik Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang).

Pemilik IPK 3,74 ini mengangkat skripsi berjudul “Dampak Agrowisata Belimbing Karangsari Terhadap Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar”. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dampak agrowisata belimbing terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat di Kelurahan Karangsari. Agrowisata dipilih karena potensinya dalam meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar.

“Belimbing merupakan salah satu dari tiga city branding Kota Blitar selain ikan koi dan kendang. Agrowisata ini merupakan upaya untuk memperkuat citra Kota Blitar sebagai penghasil belimbing,” jelas Daud sapaan akrab De’Gihon Daud Martua Hutabarat yang ikut diwisuda pada wisuda ke 73 periode 1 tahun 2025.

Menurut Daud, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Blitar (2024) menunjukkan bahwa produksi belimbing di Kota Blitar mencapai 23.291 kuintal pada tahun 2023. Ini menunjukkan komoditas belimbing berpotensi besar bagi perekonomian daerah. Belimbing Karangsari memiliki ciri berwarna kuning oranye saat matang, rasanya manis dengan kandungan air tinggi, ukurannya besar, dan berbuah sepanjang tahun.

Baca juga:Menjelajah Pedalaman, Mahasiswa PWK ITN Malang Rancang Kota Masa Depan Mahakam Ulu

Penelitian menggunakan metode campuran (mixed methods), menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif melalui kuesioner, dan observasi lapangan. Ada 40 responden yang digunakan dari berbagai latar belakang mulai dari umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, pola mata pencaharian, dan lain-lain.

De’Gihon Daud Martua Hutabarat, mahasiswa ITN Malang saat melakukan wawancara kepada warga Karangsari, Kota Blitar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan agrowisata telah memberikan dampak positif, antara lain: meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakanan lapangan kerja baru, mengubah pola mata pencaharian dari sektor pertanian tradisional ke sektor pariwisata, serta meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas umum di sekitar kawasan agrowisata.

“Warga mengaku merasakan manfaat dari agrowisata belimbing. Dulu, banyak yang bekerja serabutan, sekarang ada pilihan pekerjaan baru, seperti menjadi penjual belimbing dari hasil panen petani,” tambah Daud.

Menurutnya, ada yang unik dalam penanaman pohon belimbing. Dimana tanah yang digunakan adalah tanah bengkok seluas 5 hektar milik pemerintah, dan masyarakat diijinkan menyewa. Sistem menyewanya bukan berdasarkan luasan, namun berdasar jumlah pohon yang ditanam.

Ditambahkan, pengembangan agrowisata ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Namun, penting untuk tetap memperhatikan aspek sosial dan pemerataan manfaat ekonomi. Keberhasilan Agrowisata Belimbing Karangsari ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembangan potensi agrowisata lainnya di Indonesia.

Sebagai mahasiswa PWK ada beberapa mata kuliah yang mendukung penelitian Daud, yakni mata kuliah Perencanaan Pariwisata Ekonomi Wilayah dan Kota, Perencanaan Desa, Hukum dan Administrasi Perencanaan. Daud menyelesaikan tugas akhir di bawah bimbingan Dr. Maria Christina Endarwati, ST., MIUEM, dan Ir. Titik Poerwati, MT.

Keberhasilan Daud menjadi lulusan terbaik PWK ITN Malang tak lepas dari dorongan kedua orang tuanya. Putra pasangan Eltoni Hutabarat dan Nyiarsih Galih Safitri ini menyelesaikan studi 3,5 tahun dengan Beasiswa KIP Kuliah.

“Keinginan saya dari SMP memang masuk PWK. Setelah saya riset prospek kerjanya luas dan menjanjikan. Belum banyak orang yang tahu jurusan ini. Bersyukur ayah juga mendorong. Bahkan, kata ayah kalau ingin mendapatkan beasiswa kuliah harus menyiapkan nilai bagus. Makanya sejak SMP saya gigih belajar dan nilai rata-rata diatas 85,” ungkapnya.

Baca juga:Buka Bersama di ITN Malang, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Beri Motivasi dan Bernostalgia Semasa 

Alumnus SMA Kristen Kalam Kudus Malang ini selama menempuh pendidikan di PWK ITN Malang mengaku memperoleh banyak pengalaman berharga, terutama melalui kegiatan studio yang menjadi ciri khas Prodi PWK ITN Malang. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat mengikuti mata kuliah Studio Wilayah di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

“Dengan adanya mata kuliah Studio Wilayah, kami tidak hanya belajar teori yang telah diajarkan di kampus, tetapi juga dapat langsung mengimplementasikan ilmu dalam kehidupan nyata,” kata aremania asal Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini. (Mita Erminasari/Hu




ITN Malang menggelar wisuda ke 73 periode 1 tahun 2025

ITN Malang Lahirkan 200 Lulusan Unggul, Lebih dari Separuhnya Raih Cum Laude

Rektor ITN Malang mengukuhkan 200 wisudawan pada wisuda ke 73 periode 1 tahun 2025.


Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) kembali membuktikan kualitas pendidikannya dengan mewisuda 200 lulusan pada Sabtu, (12/04/2025) bertempat di Grand Mercure Kota Malang. Sebuah pencapaian membanggakan diraih oleh lebih dari separuh wisudawan, yakni sebanyak 105 lulusan (52,5 persen) berhasil menyandang predikat cum laude (Dengan Pujian).

Tak hanya itu, ITN Malang juga mencatatkan rekor dengan meluluskan 70 mahasiswa program sarjana (S-1) yang mampu menyelesaikan studi dalam waktu hanya 3,5 tahun atau 7 semester. Prestasi ini semakin mengukuhkan komitmen ITN Malang dalam menghasilkan lulusan yang kompeten.

Cornelia Luba Tara Boro dari Program Studi Teknik Informatika S-1 dinobatkan sebagai wisudawan terbaik tingkat institusi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yakni 3,94. Kebanggaan ITN semakin bertambah dengan keberhasilan 12 lulusannya yang merupakan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Ini menegaskan dedikasi institusi dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat.

Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD., menyampaikan rasa bangga dan harapannya kepada para wisudawan. Ia menekankan pentingnya lulusan ITN Malang untuk tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru.

“Lulusan ITN harus bisa menjadi trendsetter, bukan follower, yang memiliki kompetensi unggul dalam persaingan dunia kerja dan mampu berinovasi menciptakan peluang kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegasnya.

Baca juga:Segudang Prestasi dan Semangat Pantang Menyerah Antarkan Ray Bara Jadi Lulusan Terbaik Teknik Sipil ITN Malang

ITN Malang terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan teknologi melalui pengembangan riset and innovation center. Pengembangan berbagai pusat kajian keunggulan (center of excellence) juga memfasilitasi kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam riset serta kemitraan dengan industri. Sinergi dengan berbagai mitra industri, pemerintah daerah, serta institusi di dalam dan luar negeri juga terus diperkuat.

Rektor ITN Malang mengukuhkan 200 wisudawan pada wisuda ke 73 periode 1 tahun 2025. (Foto: Humas ITN Malang)

ITN Malang memiliki banyak pusat penelitian dan keunggulan diantaranya adalah renewable energy, smart grid and artificial intelligence, internet of things, manufaktur, material forensik, big data, software application development, digital construction dan smart program management, fotogrametri and mapping, public policy and planning development, trading, startup development, dan beberapa keunggulan lainnya.

Prodi di ITN Malang juga bekerja sama dengan lembaga sertifikasi dari kementerian untuk memberikan uji kompetensi unggulan kepada mahasiswa. MBKM mandiri juga didorong menambah wawasan mahasiswa didunia kerja. Portofolio mahasiswa dibangun sejak awal mereka masuk dan diharapkan sebelum lulus mahasiswa dapat memenuhi persyaratan dunia kerja.

Dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, para wisudawan ITN Malang diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang berkualitas dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat dan bangsa. Semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Campus hiring dan rekrutmen juga rutin kami lakukan dengan mendatangkan perusahaan nasional dan internasional di ITN Malang,” ungkapnya.

Disela-sela sambutannya rektor juga memanggil dua lulusan berprestasi yang penuh inspirasi dengan masa studi 3,5 tahun dari Teknik Sipil S-1. Yakni Ray Bara dengan segudang prestasi perlombaannya, dan Rahadatul Aisy Nafilah Dhanarsari yang berhasil diterima kerja sebelum lulus.

“Ini merupakan karya nyata bahwa pendidikan di ITN Malang menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas. Terbukti sebelum lulus sudah banyak yang diterima kerja di perusahaan berkualitas. Kami akan memberikan pendampingan dan pendidikan yang berkualitas kepada putra putri bapak ibu secara berkelanjutan,” ujarnya.

Wisuda ke 73 ITN Malang juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. Menurutnya wisuda ITN Malang merupakan karya nyata impian perguruan tinggi mewujudkan mutu yang dihasilkan.

Dikatakan Prof. Dyah, ada dua indikator yang membuktikan bahwa ITN Malang berkualitas yakni, meluluskan wisudawan yang siap kerja, dan mampu mencetak kerja. ITN bermutu dilihat dari output lulusannya.

“Kuncinya agar kita sukses harus selalu berpegang pada mutu yang dihasilkan oleh setiap perguruan tinggi,” ujarnya.

Separuh dari lulusan ITN Malang pada wisuda ke 73 periode 1 tahun 2025 meraih predikat cum laude. (Foto: Humas ITN Malang)

Prof. Dyah juga berpesan kepada wisudawan untuk mengecek kebenaran ijazahnya sebelum kembali ke daerah masing-masing. Karena kerap ditemukan ijazah tidak bisa untuk mendaftar pegawai negeri karena ada perbedaan. Wisudawan juga diharapkan mampu melakukan perubahan, dengan merespon peluang baru.

“Jangan lupa selalu mengisi tracer study. Ini untuk mengetahui output lulusan pada perguruan tinggi. Setiap lulusan di perguruan tinggi diharapkan tidak ada yang menganggur. Maka, salah satu yang kita kuatkan adalah mutu. Ini penting sekali untuk output lulusan yang berkualitas,” serunya.

Baca juga:Cornelia Luba Tara Boro Raih Predikat Lulusan Terbaik Teknik Informatika ITN Malang dengan IPK 3.94

Ia juga berharap perguruan tinggi khususnya ITN Malang turut mensukseskan program-program pemerintah dengan membuat teknologi yang handal.

“Kami berharap besar ke depan kampus punya konsep-konsep strategi penguatan di dalam keunggulan kampus. Sehingga menjadi kekuatan sendiri yang membedakan ITN Malang dengan yang lain,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)