Penyerahan hibah. Kika Ketua P2PUTN, Koordinator Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik, Kementerian ESDM, Heru Setiawan_ Direktur Utama PT Lisantara, M. Ishak Shufri, Rektor ITN Malang,

Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, ITN Malang Terima Hibah Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan Menengah 20 kV dari PT Lisan Nusantara Satu

Penyerahan hibah. Kika: Ketua P2PUTN, Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT; Koordinator Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik, Kementerian ESDM, Heru Setiawan; Direktur Utama PT Lisantara, M. Ishak Shufri, Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menerima hibah Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik dari PT Lisan Nusantara Satu yang akrab disebut PT Lisantara. Diterima langsung oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., dari Direktur Utama PT Lisan Nusantara Satu, M. Ishak Shufri, di Kampus 2 ITN Malang, Jumat (12/07/2024). PT Lisan Nusantara Satu atau LSK Lisantara merupakan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, dibawah Kementerian ESDM.

Serah terima hibah tersebut disaksikan langsung oleh Koordinator Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik, Kementerian ESDM, Heru Setiawan, Ketua P2PUTN Malang, PT PLN up3 Malang, Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia (Aklindo), Asosiasi Profesionalis Elektrikal (APEI), Perwakilan SMK/SMA, dan Dekanat serta Kaprodi di lingkungan FTI ITN Malang.

Rektor menyatakan rasa bahagia, dan apresiasinya kepada PT Lisan Nusantara Satu yang telah menaruh kepercayaan besar kepada ITN Malang. Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik nantinya akan menjadi laboratorium lapangan bagi mahasiswa, serta tempat pelatihan dan uji kompetensi bagi khalayak umum yang berkarir sebagai Tenaga Teknik bidang Ketenagalistrikan.

Adanya persaingan antar perguruan tinggi, dan melihat kebutuhan industri, maka perguruan tinggi tidak lagi bisa berdiri sendiri. Apalagi ITN Malang berkomitmen memberikan knowledge dan kompetensi kepada mahasiswa. Maka sinergi antara perguruan tinggi dengan industri mutlak harus dilakukan.

“Dengan hibah ini kami bisa membekali mahasiswa Teknik Elektro dan Teknik Listrik dengan skill yang sesuai dengan sertifikasi kompetensi distandarkan oleh DitJen Gatrik Kementerian ESDM. Sehingga ketika mahasiswa lulus mereka sudah siap, tidak lagi kaget terhadap alat-alat (kelistrikan) yang umum digunakan di lapangan. Harapannya mereka sudah familiar dan tidak ada keraguan untuk terjun ke dunia industri,” kata rektor.

ITN Malang berkolaborasi dengan PT Lisantara juga membuka diri sebagai tempat uji kompetensi (TUK). Di lokasi kampus ITN-2 selain memiliki tempat uji kompetensi untuk sistem distribusi, juga memiliki power plant PLTS skala besar 500 kWp, dan skala kecil 4 kWp.

Diungkapkan rektor, saat ini ITN Malang juga tengah mengembangkan Remote and Virtual Laboratory. Pekan depan rektor akan bertolak ke Jakarta untuk kerja sama dengan beberapa industri dan SMK/SMA se Indonesia. Laboratorium ini nantinya bisa diakses, dan menjadi sinergi yang baik dengan SMA/SMK.

Baca juga : ITN Malang Jadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Diikuti Praktisi dan Akademisi

“Sekali lagi tujuannya adalah untuk menyiapkan SDM anak didik kami, sehingga mampu bersaing secara global. Kampus ITN juga bisa memberikan pembekalan, pelatihan, workshop di bidang ketenagalistrikan,” ujar rektor yang akan terus berkomitmen menjaring kerja sama dengan SMK/SMA sehingga fasilitas yang berada di ITN Malang bisa bermanfaat secara maksimal.

Perlu diketahui, sehari sebelumnya di Kampus 2 ITN Malang telah terlaksana workshop penyegaran untuk asesor PT Lisantara se-Jawa timur. Para asesor ini terdiri dari unsur akademisi, praktisi, dan PLN, dengan mendatangkan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik, ESDM.

Para dosen Teknik Elektro S-1 ITN Malang semangat berfoto bersama dengan background Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)

Direktur Utama PT Lisantara, M. Ishak Shufri, mengatakan, Laboratorium Pelatihan Kompetensi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan Menengah 20 kV ini merupakan sumbangsih dan dukungan kepada ITN Malang. Pasalnya saat pendirian PT Lisan Nusantara Satu harus memiliki dukungan dua tempat uji kompetensi (TUK) dari perguruan tinggi.

“Alhamdulillah ITN Malang menerima kami dengan baik. Kemudian kami secara kontinyu menjalin kolaborasi. Hibah ini sebagai bentuk konkrit dukungan PT Lisantara kepada ITN Malang,” tuturnya.

Ishak berharap hibah tersebut dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa untuk bisa melaksanakan kegiatan uji kompetensi vokasional ketenagalistrikan. Karena sudah bersinergi dengan ITN Malang, maka LSK Lisantara juga bisa melakukan sertifikasi baik untuk mahasiswa dan khalayak umum.

“Kegiatan uji kompetensi jaringan distribusi nanti akan kami lakukan di sini (Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik). Saya harap dengan adanya peralatan ini akan memudahkan dalam memotret peserta uji kompetensi,” lanjutnya.

Pasalnya Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik yang biasanya peralatan dipasang pada ketinggian kali ini dibuat rendah. Ini untuk memudahkan mahasiswa praktek, atau peserta uji kompetensi dalam melaksanakan pelatihan atau pembekalan. Peserta lebih mudah mengetahui fungsi masing-masing alat. Perlu diketahui bahwa laboratorium ini tidak diinjeksi dengan tegangan listrik sehingga aman untuk mahasiswa dan orang laboratorium.

“Nanti untuk uji kompetensi baru dilakukan pada ketinggian normal. Kalau untuk praktek dan pelatihan dibuat rendah, sehingga praktek memasang kabel lebih mudah. Bila sudah terampil dan tidak takut ketinggian, maka uji kompetensi bisa dengan ketinggian standar. Mutu ujinya sendiri akan lebih baik. ITN juga sudah ada laboratorium jaringan distribusi dengan ketinggian standar,” jelasnya.

Koordinator Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Ditjen Gatrik, Kementerian ESDM, Heru Setiawan, turut mengapresiasi hibah PT Lisantara. Menurutnya uji kompetensi sertifikat ketenagalistrikan merupakan syarat kerja di bidang listrik. Hasil vokasional instalasi pemanfaatan tenaga rendah sub bidang perencanaan.

“Senang sekali Pak Ishak bisa menghibahkan peralatan untuk praktek sebagai salah satu persyaratan uji sertifikasi. Uji sertifikasi melalui tahapan uji tulis, uji praktek, dan wawancara. Uji praktek ini memerlukan tempat uji kompetensi (TUK), tapi yang utama adalah dalam pelatihan dan bimbingannya,” katanya.

Uji sertifikasi melalui asesmen bermanfaat untuk melihat seseorang sudah berkompeten atau belum. Nantinya bimbingan dan pelatihan bisa dilakukan ITN Malang, ujinya diserahkan ke lembaga sertifikasi. Uji ini untuk memotret sejauh mana seseorang mendalami keilmuannya.

Baca juga : ITN Malang Beri Pelatihan Dasar-dasar Perencanaan Tata Ruang dan GIS Kepada Dinas PUPR Kota Batu

Menurut Heru sertifikasi kompetensi sangat penting bagi lulusan sebagai salah satu surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). Dalam sertifikasi yang disertifikatkan ada knowledge, skill, dan attitude. Knowledge didapat di kampus, skill saat praktek/magang.

“Sertifikasi suatu bentuk pengakuan dari pemerintah kepada seseorang. Meskipun ia sudah mahir, tapi tetap memerlukan pengakuan dari pemerintah sebagai bukti,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang).

 

 




Ketua LP2K ITN Malang, Ardiyanto Maksimilianus Gai, ST., M.Si., menyambut peserta pelatihan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu.

ITN Malang Beri Pelatihan Dasar-Dasar Perencanaan Tata Ruang dan GIS Kepada Dinas PUPR Kota Batu

Ketua LP2K ITN Malang, Ardiyanto Maksimilianus Gai, ST., M.Si., menyambut peserta pelatihan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki peran penting dalam perencanaan kota dan wilayah. Mendukung perencanaan tata ruang di Kota Baru, Jawa Timur, Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kerjasama (LP2K) Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menyelenggarakan pelatihan “Dasar-dasar Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Informasi Geografis”. Bekerja sama dengan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang pelatihan diadakan di Laboratorium PWK selama tiga hari Rabu-Jumat (03-05/07/2024). Pelatihan diikuti oleh 10 staf Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu.

Ketua LP2K ITN Malang, Ardiyanto Maksimilianus Gai, ST., M.Si., menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kota Batu masih mempercayakan kerja sama pelatihan penataan ruang kepada ITN Malang. Harapannya pelatihan dasar-dasar perencanaan tata ruang dan GIS ini nantinya bisa berlanjut ke pelatihan tingkat lanjut, sampai level aplikasi.

“ITN Malang sekarang sedang membangun pusat kajian unggulan (centre of excellence/CoE). Untuk BIM (Building Information Modelling), dan sistem pemetaan sudah jadi dan sebentar lagi akan di-launching,” kata Ardi dalam sambutannya.

Menurut Ardi, dengan adanya CoE kedepannya akan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mitra. Kepercayaan kepada ITN Malang juga datang dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Teknik Geodesi ITN Malang menerima hibah drone UAV dari Kementerian ATR/BPN untuk mendukung Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Baca juga : ITN Malang Digandeng Kementerian ATR/BPN Sukseskan Program PTSL

“Kami berharap bisa memberikan pelayanan terbaik bagi Dinas PUPR Kota Batu. Maka kami mohon nanti usai pelatihan bisa memberikan evaluasi kepada kami baik substansi maupun pelayanan,” harapnya.

Dr. Ir. Ibnu Sasongko, MT., Tim PWK ITN Malang memberi materi pada pelatihan “Dasar-dasar Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Informasi Geografis”, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kota Batu. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)

Dr. Ir. Ibnu Sasongko, MT., Tim PWK ITN Malang sekaligus pemateri menyatakan, melalui pelatihan diharapkan peserta nantinya bisa membuka peta rencana tata ruang dengan betul. Kemudian bisa menginterpretasikan rencana tata ruang, mampu melihat atau memposisikan lokasi-lokasi yang akan dimintakan perizinan oleh pelaku usaha atau masyarakat di lokasi yang tepat sesuai tata ruang. Sehingga mereka perlu faham sistem GIS dan tata ruang.

“Karena peserta pelatihan sebagian masih awam, jadi harus dikenalkan cara membaca dan mencermati rencana tata ruang. Berhubung rencana tata ruang basic-nya dari peta menggunakan sistem GIS, maka peserta juga harus bisa membuat peta GIS. Kemudian menyatukan peta dan tata ruang. Sehingga mendapatkan peta dan tata ruang yang lebih presisi dan lebih pas. Tujuannya untuk memberikan pelayanan tata ruang dalam perizinan di Kota Batu,” beber Ibnu.

Ia melanjutkan, setelah tata ruang di Kota Batu selesai, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) selesai, perijinan lewat Sistem Online Single Submission (OSS), maka pelaku usaha maupun pemerintah harus memasukkan lokasi usaha dalam bentuk koordinat GIS. OSS adalah sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik dengan seluruh kementerian/lembaga negara hingga pemerintah daerah (pemda) di Indonesia. OSS dimaksudkan untuk memangkas waktu dan birokrasi dalam proses perizinan usaha.

Baca juga : ITN Malang Dukung Penataan Kawasan Soekarno Hatta Jadi Wisata Milenial

Peserta pelatihan di hari terakhir diajarkan membuat secara sederhana membentuk rancangan atau desain dengan SketchUp aplikasi yang digunakan untuk membuat, merubah dan mempublikasikan model 3D. Dengan praktek peserta diharapkan tidak ada kecanggungan dalam mengaplikasikan tata ruang untuk berbagai macam perizinan terkait dengan lokasi, membaca peta sampai dengan mengaplikasikannya.

“Dengan Kota Batu ini bukan kali pertama. Kami pernah mengadakan pelatihan, juga memberikan pelayanan penyusunan tata ruang. Kegiatan ini ketiga kalinya. Harapannya akan terus berlanjut untuk Kota Batu lebih baik dalam penataan ruang,” tuntas dosen PWK ITN Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang).