Zabel Awalia, mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang meraih kategori _Pemuda Inspiratif Duta Pustaka Indonesia 2024.

Zabel Awalia Mahasiswa ITN Malang Dinobatkan sebagai ⁠Pemuda Inspiratif Duta Pustaka Indonesia 2024

Zabel Awalia, mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang meraih kategori ⁠Pemuda Inspiratif Duta Pustaka Indonesia 2024. (Foto: Istimewa)


Malang, ITN.AC.ID – Zabel Awalia, mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang(ITN Malang) kembali menorehkan prestasi di ajang pigeon. Kali ini mahasiswa Teknik Sipil S-1, ITN Malang tersebut dinobatkan sebagai ⁠Pemuda Inspiratif Duta Pustaka Indonesia 2024. Ajang berskala nasional ini diselenggarakan di Stasiun TVRI Jawa Timur pada Sabtu (3/2/2024) oleh One Star Management yang menaungi ajang Duta Pustaka Indonesia.

Duta Pustaka Indonesia diharapkan menjadi media bagi generasi muda untuk menggali, mengembangkan, dan memperkenalkan perpustakaan sebagai jendela ilmu pengetahuan bagi masyarakat.

Zabel Awalia menjadi salah satu dari 15 peserta yang masuk grand final, dan menjadi satu-satunya yang mendapatkan nominasi Pemuda Inspiratif Duta Pustaka Indonesia 2024 tanpa pasangan. Dalam ajang ini Zabel mewakili Provinsi Bali 1.

Menurutnya, sebagai mahasiswa banyak jalan untuk menorehkan prestasi. Tidak hanya di bidang akademik, namun juga bidang seni, budaya, olahraga hingga pigeon. Prestasi non akademik ini menjadi value tersendiri karena memiliki skill di luar akademik. Mengikuti ajang pigeon bukan kali pertama bagi Zabel. Sebelumnya pada Oktober 2023 lalu Zabel juga pernah meraih prestasi Best Congenially, Miss Cyber Mall Malang 2023.

Baca juga : Zabel Awalia Mahasiswa Tomboi Raih Nominasi Best Congenially Miss Cyber Mall Malang 2023

“Sangat bersyukur dan bangga bisa mendapatkan nominasi tersebut. Semoga bisa menginspirasi teman-teman bahwa dari manapun latar belakang kita, kalau kita berani mencoba pasti kita bisa mendapatkannya,” ujar Zabel saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp beberapa waktu lalu.

Untuk sampai di grand final Zabel beserta finalis lainnya mengikuti karantina selama dua hari Kamis-Jumat (01-02/02/2024) di Hotel Great Diponegoro Surabaya. Dalam karantina finalis diberi pembekalan materi, seperti public speaking dari Helmi Kahaf, dan beauty class dari Mustika Ratu. Selain itu juga ada penampilan bakat, speech, preliminary, deep interview, dan opening dance.

Zabel Awalia, mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang saat dinobatkan sebagai ⁠Pemuda Inspiratif Duta Pustaka Indonesia 2024. (Foto: Istimewa)

Menurut dara kelahiran Kabupaten Malang ini, hal yang paling berkesan baginya adalah saat deep interview. Zabel diberi pertanyaan cara memberikan literasi sesuai dengan pekerjaan dan jurusan kuliah di teknik sipil. Sebagai mahasiswa teknik sipil yang saat ini bekerja dibidang kontraktor tentunya pertanyaan tersebut seperti makanan sehari-hari bagi Zabel. Dimana ia harus memastikan pekerjaan sesuai dengan design yang telah dibuat.

“Tidak hanya dari segi pekerjaan, tetapi juga dari segi pekerja seperti saya, bapak-bapak kuli, dan tukang. Sebagai asisten pengawas lapangan saya harus memastikan semua pekerja bisa mengerjakan sesuai dengan apa yang telah kami berikan,” jelasnya. Menurutnya duta pustaka berkaitan erat dengan literasi, jadi hal ini akan menjadi salah satu program kerja Zabel kedepannya.

Dikatakan Zabel, program kerja sebagai pemuda inspiratif salah satunya adalah adult literacy, artinya literasi orang dewasa sebagai calon orang tua Generasi Emas Indonesia 2045. Literasi ini tidak hanya mencakup membaca atau menulis, tapi bagaimana orang tua harus memahami serta memilah perkembangan teknologi informasi yang ada, agar tidak terjebak dalam trend information flood (dis-informasi, mal-informasi, and mis-informasi) dengan diadakannya penyuluhan secara berkala.

Dari pembekalan ini Zabel pun semakin faham bahwa public speaking tidak hanya tentang berbicara didepan orang, tetapi yang perlu diperhatikan adalah cara menyampaikan untuk menarik perhatian audience. Saat karantika ia juga menjalin relasi dengan duta pustaka dari berbagai daerah seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan lain sebagainya.

Baca juga : Angkat Labuan Bajo Mahasiswa PWK ITN Malang Raih Honorable Mention Lomba Esai Sewindu Proyek Strategis Nasional

Diceritakan Zabel, setelah on air di TVRI ia sempat mendapat apresiasi dari Bapak Fonda Rafael selaku Presenter Senior TVRI Jatim. Karakter suara Zabel ternyata menarik perhatian Bapak Fonda yang juga memiliki kesibukan sebagai public speaking master trainer, personal improvement life coach, instruktur hipnosis dan hipnoterapi, serta motivator.

“Bapak Fonda sangat suka dengan karakter suara saya. Makanya di akhir acara beliau menawarkan untuk belajar public speaking lebih jauh lagi,” ungkapnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)




Raquela Abi, Wakil Ketua Eksternal, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITN Malang (dua dari kiri) bersama teman-temannya usai acara pembukaan Perkemahan Pramuka Saka Wira Kartika Tahun 2024

Mahasiswa ITN Malang Ikut Aksi Penghijauan dan Bersih Sungai di Coban Talun

Raquela Abi, Wakil Ketua Eksternal, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITN Malang (dua dari kiri) bersama teman-temannya usai acara pembukaan Perkemahan Pramuka Saka Wira Kartika Tahun 2024. (Foto: HMTL)


Malang, ITN.AC.ID – Mahasiswa Teknik Lingkungan S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) mengikuti pembukaan Perkemahan Pramuka Saka Wira Kartika Terpusat Tingkat Kodam Tahun 2024. Rangkaian acara terpusat di Buperta Coban Talun, Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Sabtu (03/02/2024).

Acara dihadiri dan dibuka oleh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay. Ia berharap kegiatan kepramukaan sebagai tanggung jawab moral untuk membina generasi muda serta meningkatkan kesadaran bela negara melalui pengetahuan dan keterampilan.

Acara yang digelar dua hari hingga Minggu (04/02/2024) juga serentak digelar di seluruh Indonesia. Mengusung tema Bersatu dengan Alam Rehabilitasi Kawasan Hutan dan Lahan Basah, kegiatan juga merupakan upaya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan alam sekitar. Serta harapannya dapat mengembalikan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia.

Raquela Abi, Wakil Ketua Eksternal, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITN Malang menyatakan, kegiatan ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dengan alam. “Kegiatannya banyak sekali. Tetapi kami dari HMTL hanya mengikuti upacara pembukaan, penghijauan, dan pembersihan sungai,” kata Quela akrab disapa.

Baca juga : Malang Rawan Banjir: Tata Ruang Kota Malang Problematik

Sebanyak kurang lebih 500 peserta mengikuti rangkaian kegiatan, mulai upacara, penghijauan dan pembersihan sungai, pengobatan gratis, pembagian sembako untuk masyarakat sekitar. Juga ada persami (perkemahan sabtu-minggu) yang hanya diikuti beberapa kalangan saja.

Mahasiswa Teknik Lingkungan ITN Malang berbaur dengan peserta lainnya melakukan penghijauan dan pembersihan sungai di Coban Talun. Tidak hanya sampah organik saja yang mereka dapatkan, namun juga ditemukan sampah anorganik seperti plastik, dan kaleng bekas. Sungai yang dibersihkan kurang lebih sepanjang 100 meter. Menurut Quela kebersihan dan kelestarian sungai perlu untuk dijaga agar fungsi sungai dapat dirasakan secara berkelanjutan.

Mahasiswa Teknik Lingkungan ITN Malang ikut menanam pohon di acara Perkemahan Pramuka Saka Wira Kartika 2024 di Buperta Coban Talun, Kota Batu. (Foto: HMTL)

“Untuk penghijauan ada ribuan pohon yang ditanam. Sesuai dengan tujuannya penanaman pohon untuk melestarikan lingkungan, agar lingkungan kembali asri dan sehat tanpa adanya pencemaran,” imbuh mahasiswa asal Kefamenanu, NTT ini.

Mahasiswa Teknik Lingkungan ITN Malang memang kerap kali mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, baik yang diadakan oleh instansi maupun komunitas lingkungan di Malang Raya. Sebagai generasi muda, mahasiswa mempunyai peran sebagai agent of change atau agen perubahan. Maka, mahasiswa perlu berperan aktif khususnya dalam menyikapi isu lingkungan.

“Sebagai generasi muda, kami harus menjaga lingkungan walaupun itu dimulai dari langkah kecil. Seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak tanaman di sekitar kita, dan berperan serta melestarikan lingkungan,” jelasnya.

Mahasiswa teknik lingkungan tidak lepas dari studi lingkungan dan persampahan. Ditemukannya sampah anorganik seperti plastik dan kaleng di Coban Talun menjadi keprihatinan tersendiri bagi mereka. Dimana seharusnya pengunjung bisa bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan untuk dibuang pada tempatnya, sehingga kelak tidak mencemari lingkungan.

Baca juga : Dukung Transisi Energi Bersih, ITN Malang Dapat Kunjungan dari CASE

“Harapan kami, menjaga lingkungan tetap bersih dan terhindar dari pencemaran lingkungan menjadi kesadaran bagi kita semua. Kami juga ingin mengajak teman-teman semua, mari kita saling peduli di lingkungan masing-masing, khususnya sampah,” ajaknya.

Dalam acara tersebut juga turut hadir Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin, Kakesbangpol Provinsi Jatim  Edi Supriyanto, Sekda Kota Batu Zadim Efisiensi dan para Dandim Jajaran Kodam V Brawijaya, komunitas pecinta alam, pramuka penegak, dan masyarakat sekitar Coban Talun. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)




Muhammad Chottob W, IAI, alumnus Arsitektur S-1 ITN Malang pendiri Selasar Kiwari Studio bersama rekan satu almamaternya Adhi Firman Hidayat, IAI

Alumnus Arsitektur ITN Malang Sosok di Balik Desain Pasar Pon Trenggalek, Ungkap Konsistensi Kunci Kesuksesan

Muhammad Chottob W, IAI, alumnus Arsitektur S-1 ITN Malang pendiri Selasar Kiwari Studio bersama rekan satu almamaternya Adhi Firman Hidayat, IAI. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Jika mau sukses harus tetap konsisten! Adalah Muhammad Chottob W, IAI, Alumnus Arsitektur, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) memegang teguh motto hidup tersebut. Alumnus angkatan 1994 ini kini makin eksis berkarya di Selasar Kiwari Studio, Pasuruan, Jawa Timur. Chottob biasa disapa membangun Selasar Kiwari Studio bersama rekan satu almamaternya Adhi Firman Hidayat, IAI.

Menurut Chottob, selama terjun di bidang arsitektur hampir 80 persen pekerjaan merupakan proyek dari pemerintah. Terakhir yang paling berkesan adalah ketika mereka terlibat dalam proyek pembangunan Pasar Pon, di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pasar Pon diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada November 2021 silam.

“Pasar Pon dibangun kembali setelah sebelumnya rusak terbakar (pada 2018). Konsepnya pasar wisata, perpaduan arsitektur klasik dan lokal. Di dalamnya ada kios-kios dan atrium besar,” kata Chottob.

Menurutnya desain Pasar Pon mengusung perpaduan arsitektur klasik victorian dan lokal dengan aksen candi dan batu ekspose. Menerapkan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH), Pasar Pon mengandalkan pencahayaan dan penghawaan alami. Dimana siang hari tetap terang dan nyaman tanpa memerlukan lampu dan blower.

Chottob mengungkapkan, saat proses mendesain Pasar Pon dirinya sempat bertemu dengan Emil Dardak yang dulunya merupakan Bupati Trenggalek, sebelum kemudian pada Februari 2019 dilantik menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur. Menurutnya, Emil pernah kuliah di Inggris, dimana disana ada Borough Market, yang merupakan pasar grosir dan retail makanan terbesar dan tertua di London.

Baca juga : Pengurus Baru IAAI Dilantik, Siap Bekerja dengan Semangat Baru

“Pak Emil terkesan dengan Borough Market. Meski tidak mirip, tapi pesannya Pasar Pon bisa seperti itu. Alhamdulillah Pasar Pon mendapatkan predikat green design. Sekarang bangunan yang didanai APBN harus dapat sertifikat BGH predikat madya,” ungkapnya.

Dijelaskan Chottob, untuk desain juga dilengkapi dengan ruang publik. Untuk itu bangunan pasar dimundurkan 25 meter dari jalan. Ruang publik ini semacam taman aktif yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Taman aktif sendiri adalah salah satu bentuk dari ruang terbuka hijau yang memiliki beberapa fasilitas penunjang untuk rekreasi dan olahraga.

Muhammad Chottob W, IAI, (kiri) bersama Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE Rektor ITN Malang Periode 2021-2023 pada salah satu acara IAAI ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)

“Dilengkapi semacam amphitheater. Sekarang aktivitas di depan pasar ramai sekali. Kerap acara-acara pemkab berpusat di situ,” imbuhnya yang juga mengatakan bahwa bangunan-bangunan arsitek seharusnya menciptakan ruang publik.

Pasar Pon yang dibangun saat masa pandemi ini membawa hikmah bagi Chottob dan tim. Pasalnya waktu pandemi mulai 2019 Selasar Kiwari Studio sama sekali tidak ada proyek baru. Untungnya dengan adanya pembangunan Pasar Pon yang dimulai Januari 2020, selain mendesain Selasar Kiwari Studio juga dipercaya melakukan kontrak pengawasan berkala.

“Saat covid semua proyek sedang drop. Kami, saya dengan Mas Adhi partner saya di biro arsitek tetap mengusahakan untuk tidak beralih profesi. Tapi tetap konsisten di arsitek. Konsistensi inilah yang kemudian banyak dilihat orang (mitra). Konsistensi perlu ditekankan oleh teman-teman (arsitek) untuk menumbuhkan kepercayaan, ini yang penting!” tegas yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Arsitektur (HMA).

Chottob yang pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Arsitektur (IAAI) ITN Malang periode 1 ini mengungkapkan kecemasannya kepada generasi sekarang yang minim aktivitas. Padahal kemampuan persuasi komunikasi yang tidak ada pada mata kuliah bisa didapat mahasiswa dengan aktif berorganisasi. Apalagi ketika mahasiswa hanya kuliah dan lulus dengan nilai mediocre (biasa-biasa), maka perlu menambah skill. Beda dengan mahasiswa yang memiliki akademik dan prestasi bagus, pasti akan diperhitungkan saat masuk perusahaan.

“Kalau kita tidak mau hanya menjadi “sekrupnya” perusahaan, maka kita harus punya kemampuan konseptual. Sehingga kita bisa running terus. Jiwa wiraswastanya tumbuh tidak tergantung melamar sama sini. Itu bisa dipupuk di organisasi. Apalagi kalau lulusnya hanya mediocre, maka harus mampu mengolah konseptual yang akhirnya bisa punya konsultan sendiri. Di arsitektur idealisme arsitek, ya jadi konsultan sendiri,” serunya yang sekarang menjabat sebagai Sekjen Ika ITN Malang Periode 2023-2025.

Baca juga : Alumni Teknik Industri Gelar Seminar Nasional, Bedah Pentingnya Miliki Sertifikat Profesi

Untuk itu mahasiswa setelah lulus bisa melaksanakan magang atau mencari pengalaman dulu sebelum kemudian bisa membuka lapangan kerja sendiri. Seperti halnya Chottob yang juga pernah bekerja di kontraktor konsultan, serta magang dan bekerja sebagai wartawan Jawa Pos selama tiga tahun. Bekerja di Jawa Pos tidak lepas dari aktivitasnya selama kuliah sebagai jurnalis. Bahkan ia pernah menjadi pimpinan redaksi Majalah Inovasi kampus ITN Malang. Namun sayangnya Majalah Inovasi hanya bertahan dari tahun 1996 hingga 2005.

“Setelah dari Jawa Pos kemudian kembali ke “jalan yang benar” di konsultan arsitek. Karena pimpinan tahu kalau saya pernah di Jawa Pos, maka diajak untuk membuat majalah arsitektur Indonesia Design yang masih eksis hingga kini. Sempat jadi redaktur utamanya sekitar tahun 2004 hingga 2008. Kemudian keluar membuat konsultas sendiri Selasar Kiwari Studio hingga sekarang,” tuntas Sekjen IKA ITN Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)